Macam-macam Komposisi dalam Fotografi

    Fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari usatu  objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.

    Sebuah foto yang sarat akan nilai dibalik guratan warna dan komposisi gambarnya. Bila sebuah karya foto adalah hasil kreatifitas dari si pemotret, tentu saja ada respon dari orang yang memandangnya. Foto yang bagus adalah foto yang mencakup konteks, konten, dan komposisi (tata letak dan pencahayaan).

Dibawah ini ada beberapa jenis komposisi yang biasa dipakai saat memotret. Selamat membaca^^

Rule of Third

Komposisi paling dasar dalam fotografi adalah rule of third.

Rule of third= aturan ketiga?! Bukaann. Rule of third dalam fotografi berarti garis penolong untuk menempatkan objek/subjek sesuai dengan cara dan penampilannya. Garis ini membagi 3 bagian sama besar, baik vertikal maupun horizontal. Sehingga membantu fotografer untuk meletakkan subjek utama/point of interest.

Cara menggunakan rule of third sangat mudah, yaitu kita cukup meletakkan elemen terpenting di poin pemotong garis (titik berwarna biru) atau disepanjang garis.

Komposisi rule of third dapat digunakan dalam semua jenis fotografi. Ada beberapa contoh penggunaan rule of third dalam jenis fotografi landscape, potrait, dan moving object.

Rule of third versi landscape


Rule of third versi potrait


Rule of third versi moving object


Golden Ratio/Rasio Emas

Apasih golden ratio itu?

Komposisi golden ratio atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai rasio emas adalah garis lengkung yang berbentuk menyerupai rumah siput.

Golden ratio ini cukup jarang didengar namun sangat istimewa, bahkan beberapa orang menyebut komposisi ini lebih istimewa daripada rule of third. Kenapa? Karena kompisisi ini mempunyai rasio tetap, yaitu 1:1.618.

Untuk mendapatkan golden ratio, diperlukan bantuan phi grid (slide 2). Phi grid merupakan perpaduan dari persegi panjang dan garis dimana point of interest diletakkan pada titik persimpangan dua garis horizontal.

Cukup sulit untuk mendapatkan komposisi ini, karena kamera tidak mempunyai phi grid display. Jadi kita harus membayangkan bentuk phi grid saat ingin memotret. Agar lebih jelas, aku mempunyai beberapa contoh foto yang mempunyai komposisi golden ratio. Bisa dilihat dari foto di bawah ini ya.

Dilihat dari foto di atas dapat kita ketahui bahwa telinga kucing bagian bawah merupakan point of interest/titik menarik dari foto tersebut.  Oh ya, golden ratio ini dapat juga kita temukan pada lukisan-lukisan terkenal, seperti mona lisa dan the last supper. Bahkan golden ratio dapat kita temukan pada tubuh kita sendiri loh!

Golden Triangle/Segitiga Emas

Si segitiga emasnya fotografer

Ada 1 daerah di Asia Tenggara yang dijuluki sebagai golden triangle. Daerah itu terletak di perbatasan antara Thailand, Myanmar, dan Laos. Yang mana sekitar tahun 1950-an kawasan itu menjadi tempat perdagangan opium.

Ada juga golden triangle di India. Kalau kamu berwisata ke India, sebagian besar tour perjalanan menawarkan ke golden triangle atau 3 destinasi wisata yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan. Golden triangle India meliputi Delhi, Agra, dan Jaipur.

Lain halnya dengan golden triangle yang satu ini. Golden triangle dalam fotografi merupakan salah satu komposisi yang cukup dikenal. Bentuknya berupa garis diagonal dari sudut atas ke pojok bawah, kemudian ada garis dari sudut lain sehingga membentuk 90° (biasanya terletak di ⅓ diagonal). Nah, di sudut itulah terletak point of interest, sang objek utama. Sebagai visualisasi silakan lihat gambar di bawah ini.

Kenapa komposisi ini disebut golden triangle? Padahal kalau dilihat-lihat dari garisnya kok gak berbentuk segitiga. Coba kamu fokuskan untuk melihat ke ruang negatif foto. Dalam komposisi ini sebenarnya terdapat 3-4 segitiga loh.


Balance

Balance adalah keseimbangan. Seimbang tak harus berarti simetris. Banyak yang menyalah artikan kalau foto yang mengandung komposisi balance harus simetris. Padahal tidak, yang terpenting adalah keseimbangannya.

Komposisi balance gak cuma ada 1. Dia punya 3 kategori komposisi utama. Yaitu simetris, asimetris, dan left-right.

Yang pertama adalah komposisi balance simetris. Jenis komposisi ini juga dikenal sebagai keseimbangan formal. Dalam komposisi ini, bagian kanan dan kiri gambar sangat identik/kembar. Walaupun cukup sulit untuk mendapatkan gambar yang benar-benar identik, tetap banyak fotografer yang menggunakan komposisi ini. Simetri balance ini terdiri dari 2 jenis, yaitu simetri vertikal dan simetri horizontal.

Yang kedua adalah komposisi balance asimetri. Biasanya, foto dalam komposisi ini tidak simetri. Dikenal juga sebagai keseimbangan informal. Banyak fotografer memilih komposisi ini karena kompleksitas foto.  Komposisi ini dicapai kalau objek utama (biasanya terdapat di depan layer) diseimbangkan oleh objek lain yang kurang penting (biasanya terdapat di belakang layer), atau sebaliknya.

Yang ketiga adalah komposisi balance left-right. Jenis komposisi balance ini menghasilkan gambar dimana bagian kiri dan kanan sama-sama menarik untuk dilihat.


Fill the Frame

Fill the frame adalah memenuhi frame dengan subjek. Caranya adalah dengan mendekatkan kamera ke objek dan mengambil dari sudut tertentu sehingga objek tampak memenuhi frame.

Keuntungan dari komposisi ini adalah sang fotografer dapat memotret detail-detail yang tidak terlihat saat memotret dari jauh. Selain itu menggunakan komposisi ini dapat menyingkirkan elemen yang dirasa mengganggu, sehingga dapat lebih fokus ke objek utama.

Efek negatifnya dapat membuat gambar terasa sumpek dan ramai. Tapi hal ini dapat diminimalisir dengan kekreatifan kita dalam memilih objek dan pengambilan sudut pandang.


Leaving Space

Teknik ini diadaptasi dari penggunaan negative space dalam seni desain grafis. Negative space dikenal juga sebagai breathing space adalah ruang kosong disekeliling subjek. Teknik ini memberikan ruang dari semua elemen pembentuk gambar sehingga mata terfokus pada point of interest.

Aturan umum agar komposisi leaving space berhasil sebagai penyeimbang komposisi adalah hilangnya elemen-elemen yang bersaing dengan point of interest yang dapat menyita perhatian bagi yang melihat. Walaupun gambar mempunyai background yang ‘ramai’ namun kita bisa membuat negative space walau memerlukan waktu untuk melihat sejenak.


Patterns

Komposisi patterns berarti perulangan bentuk, garis, warna, benda, atau objek apapun. Perulangannya dapat dalam format teratur maupun tidak teratur. Komposisi ini juga dikenal sebagai komposisi pola.

Pola dapat ditemukan dimanapun, baik pola buatan maupun pola alami. Pola disebut alami karena kita tidak menciptakannya, contohnya seperti pola daun, irisan bawang, cangkang keong, dll. Sedangkan pola buatan contohnya seperti barisan manusia, mobil berjejer, gedung-gedung tinggi, dll.

Bagus atau tidaknya pola tergantung dari penilaian masing-masing individu alias sangat subjektif.

Namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan pola supaya gambar tampak lebih menarik, yaitu sudut pemotretan, jenis lensa/jarak pemotretan, dan memenuhi frame dengan pola.

Contoh pola alami

Contoh pola buatan

Depth of Field

Kedalaman ruang a.k.a depth of fields.

Rentang jarak yang dimiliki objek foto untuk menghasilkan variasi ketajaman/focus pada gambar. Dapat juga diartikan sebagai kedalaman ruang.

DoF sangat dipengaruhi oleh aperture (f-stop) dan panjang focus lensa (focal length). Memanipulasi aperture adalah cara termudah dan paling sering digunakan untuk mengatur Depth of Field.

Untuk mendapatkan DoF yang lebar kita dapat mengatur f-stop menjadi sekitar f/11 atau lebih tinggi. Begitu pula sebaliknya. Untuk mendapatkan DoF yang sempit kita dapat mengatur f-stop menjadi sekitar f/4 atau lebih rendah.

DoF yang lebar (deep) biasanya digunakan untuk jenis fotografi landscape atau yang membutuhkan ruang tajam yang luas.

Sedangkan DoF yang sempit (shallow) dapat digunakan untuk jenis fotografi portrait, makro atau yang membutuhkan ketajaman ruang yang sempit.

Depth of field versi deep

Depth fo fields versi shallow

Rule of Space

Komposisi yang terakhir adalah rule of space. Rule of Space adalah teknik sederhana yang melibatkan pembuatan negative space yang berkaitan dengan objek untuk menciptakan kesan gerak dan aktivitas.

Cara menggunakan komposisi Rule of Space:
1. Subjek tidak melihat kearah kamera.
2. Subjek tidak melihat keluar dari bingkai.
3. Sisakan ruang kosong untuk subjek melihat.
4. Sebaiknya active space lebih banyak daripada dead space (Active space: ruang dimana subjek mengarah. Dead space: ruang dibelakang sibjek). Tujuannya untuk membuat kesan subjek meninggalkan tempat dengan tujuan/target sekaligus memberi kesan awal dari perjalanan.
5. Ada saatnya aturan ke-4 digunakan secara terbalik, yaitu dead space lebih banyak daripada active space. Tujuannya untuk membuat kesan subjek meninggalkan tempat secara cepat.

active space>dead space


dead space>active space

_

Seluruh komposisi dalam fotografi tujuannya adalah membantu kita menempatkan objek/subjek, sekaligus membuat tampilan foto menjadi dinamis dan menawan. Komposisi bukan aturan baku. So be creative 😉

 

Comments

Popular Posts