Rasanya Upacara 17 Agustus di Songkhla, Thailand


    “Hiduplah Indonesia Raya..” Hari itu tanggal 17 Agustus, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia. Aku, yang saat itu sedang berada di Thailand pun turut mengikuti upacara di kedutaan besar terdekat. Upacara berlangsung di Konsulat Republik Indonesia di Songkhla. Saat itu jam 7 pagi sudah banyak orang Indonesia yang bersiap-siap untuk mengikuti upacara. Banyak orang Indonesia datang dari seluruh penjuru Thailand, ada yang dari Narathiwat, dari Pattani, bahkan ada yang datang dari Krabi. Mereka datang karena kecintaannya akan Negara Indonesia.

     Berada di luar negeri cukup lama membuatku mengerti akan lirik dari lagu Tanah Airku yang berbunyi “..Walaupun banyak negeri kujalani yang mahsyur permai dikata orang. Tetapi kampung dan rumahku disanalah ku rasa senang..” Yah, walaupun kita sudah banyak menjelajah negara-negara yang jauh lebih maju dan keren daripada negara kita, tetap saja rasanya pasti akan jauh lebih menyenangkan jika kita bisa tinggal di negara kita sendiri, bukan?

© KRI Songkhla

     Semua orang yang datang ke upacara mengenakan baju batik, kecuali petugas upacara. Masyarakat Indonesia yang datang dibagi menjadi beberapa barisan. Ada barisan khusus untuk guru Indonesia yang mengajar di Thailand, ada juga barisan untuk mahasiswa Indonesia, dan ada barisan untuk masyarakat Indonesia biasa. Selain masyarakat Indonesia ada juga beberapa mahasiswa Thailand yang datang untuk mengikuti upacara kemerdekaan. Mereka semua berasal dari Universitas Fathoni jurusan Bahasa Melayu. Rasanya bangga sekali saat tahu bahasa kita dipelajari di luar negeri.

    Upacara dimulai pukul 8 pagi. Saat pemimpin upacara mengatakan “Semuanya siap grak!” rasanya semua orang yang berbicara langsung menghentikan ucapannya. Akhirnya upacara dimulai. Semuanya berlangsung dengan hikmat. Walaupun semua prosesnya sama seperti upacara di Indonesia, tapi tetap saja rasanya berbeda jauh dengan upacara di Indonesia.

      Upacara dimulai dengan pengibaran Bendera Merah Putih yang diiringi dengan lagu Indonesia Raya. Kemudian dilanjutkan dengan mengheningkan cipta dan pembacaan teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dan dilanjutkan dengan pembacaan teks Proklamasi dan Pancasila. Kemudian ditutup dengan pembacaan Do’a serta penyanyian lagu Tanah Airku dan Tanah Air Beta.

       Di awal upacara, rasanya seperti upacara pada umumnya. Tetapi saat sudah mulai menyanyikan lagu Indonesia Raya, banyak terdengar suara isakan kecil. Hingga penutupan banyak orang yang merasa terharu akan upacara ini. Beberapa temanku merasa sangat terharu dan ingin menangis saat dinyanyikan lagu Tanah Airku. Katanya, saat itu sangat terasa perjuangan para pahlawan dulu untuk memerdekakan Indonesia dan itu menyentuh jiwa nasionalismenya.

      Selesai upacara, acara selanjutnya dilanjutkan dengan pemotongan nasi tumpeng. Acara ini sangat meriah karena pemotongan nasi tumpeng ini dilakukan langsung oleh Bapak Konsul Fachry Sulaiman.

Pemotongan nasi tumpeng oleh Bapak Konsul
© KRI Songkhla
        Yang menjadi ciri khas dari 17 Agustus adalah diadakannya beraneka macam lomba. Nah, disini juga diadakan lomba, lho. Lombanya yaitu lomba memasukkan paku kedalam botol dan lomba memakan mie. Sebenarnya pihak panitia ingin mengadakan lomba makan  kerupuk. Tetapi kerupuk di thailand memiliki bentuk dan tekstur yang tak serupa dengan Indonesia. Jadi sebagai gantinya, panitia membuat lomba makan mie. Mienya pun mie khas Indonesia, yaitu mie Ind*mie. Jadi orang yang hadir dibagi menjadi beberapa kelompok. Kemudian mereka melawan kelompok lain yang sudah ditentukan. Pemenangnya adalah yang berhasil melawan semua kelompok dan menang.

Disini ada Chyntia, Bu Fina, Bu Shofi, Fara,
Ilham dan Fatich 

      Selain upacara, pemotongan nasi tumpeng dan lomba, hal yang paling ditunggu-tunggu adalah… Makan Bersama! Makanan yang disediakan kali ini adalah makanan yang sangat dirindukan oleh masyarakat Indonesia disini. Yaitu siomay, sayur sop, tempe orek, es cendol dan yang menjadi menu utama kali ini adalah bakso.

      Rasanya senang sekali bisa mengikuti upacara kemerdekaan di luar negeri. Karena tidak semua orang berhak mempunyai kesempatan seperti ini. Selain itu aku juga merasa sangat senang karena bisa berkenalan dengan banyak orang yang mempunyai pengalaman yang berbeda-beda. Sehingga aku bisa menambah kenalan dan juga menambah pengalaman. Nah, itulah ceritaku saat upacara 17 Agustus kemarin. See you..


Comments

  1. Ayo Kak Fara, nulis lagi. Senang banget baca tulisan Kakak

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts